Sabtu, 01 Januari 2011

GINJAL


Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna merah kecokelatan, dan berjumlah dua buah. Ginjal terletak retroperitonial yaitu di sebelah kanan dan kiri kolumna vertebralis di daerah pinggang. Letak ginjal pada tubuh manusia dapat anda lihat pada gambar di bawah ini. 



Ukuran panjang ±11 cm, lebar ±6 cm, dan tebal ±3 cm. Ginjal dibungkus oleh suatu selaput yang disebut kapsula renalis. Di bagian atas (lobus superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal. sedangkan di lobus medial keluar suatu saluran seperti piala yang disebut pelvis renalis. Di bagian ini terdapat pula arteri dan vena renalis. Perhatikan gambar struktur ginjal di bawah ini.








Bila ginjal dibelah secara simetri maka akan nampak bagian-bagiannya dari luar ke dalam, yaitu :
a. Korteks
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, berwarna gelap.
b. Medulla
Terdapat di sebelah dalam sebelah dalam, berwarna pucat.
c. Pelvis renalis
Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga ginjal). Rongga ini akan bermuara ke ureter, kandung kemih (vesika urinaria), kemudian ke uretra.

Pada bagian korteks dan medula terdapat banyak nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal dan terdiri atas :
  1. Badan malphigi, yang meliputi glomerulus dan kapsul Bowman.
·           Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler.
·           Kapsul Bowman merupakan suatu selaput sebagai pembungkus glomerulus.
  1. Tubulus kontortus yang meliputi tubulus proksimal, Loop of Henle, dan tubulus distal.
·           Tubulus proksimal merupakan suatu saluran berliku-liku yang letaknya dekat dengan Badan Malphigi
·           Loop of Henle merupakan saluran penghubung antara tubulus proksimal dan tubulus distal.
·           Tubulus Distal merupakan saluran berilkuk-likuk yang letaknya jauh dari badan malphigi.




FUNGSI GINJAL

1)    Mengekskresikan zat-zat buangan (waste product) seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain
2)   Menyaring/Membersihkan Darah
Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Hasil dari penyaringan darah yaitu berupa urine.
3)   Mengatur Volume Darah
Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga
volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol
dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan terjadi, yaitu
tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan tubuh atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan dalam tubuh menumpuk tak terbuang.
4)   Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi
Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.
5)   Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah
Salah satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam darah. Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam gula darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sela antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan membengkak. Akibat lain yaitu memperberat tugas jantung dalam memompa darah karena adanya cairan dalam darah tersebut. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali. Ginjal juga mengatur kadar kalium dalam darah. Apabila kadar kalium dalam darah berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut. Sebaliknya, jika jumlah kalium berlebih ginjal akan membuangnya. Zat lain yang perlu dijaga keseimbangannya adalah urea yang merupakan limbah pencernaan protein, karena urea yang berlebih dapat mengakibatkan keracunan yang disebut penyakit uremia.
6)   Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam
Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.

Proses Pembentukan Urin
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi).
1)     Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2)    Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3)    Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Urine akan keluar melalui uretra.





Video animasi sistem ekskresi manusia

 

Video animasi ginjal

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar