Selasa, 04 Januari 2011

BAGIAN VI PENGELOLAAN KEUANGAN

  • Mengelola keuangan perusahaan adalah salah satu fungsi manajemen, disamping fungsi produksi, personalia, dan pemasaran.
  • Harus ada keseimbangan dalam pengelolaannya,
  • Pengusaha kecil pada umumnya tidak/belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan,
  • Pengelola harus mampu menggali sumber-sumber dana dan mengendalikan dana agar jangan sampai kurang/berlebihan,
  • Seorang pengusaha harus memahami secara garis besar serta memanfaatkan catatan keuangan.

PENGERTIAN SUMBER-SUMBER KEUANGAN MODAL USAHA

  • Adalah berbagai sumber dana yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan atau modal usaha suatu kegiatan perusahaan,
  • Sumber dana/investasi pengembangan usaha :
1. Sumber dari luar perusahaan:
a. Modal sendiri, dari pemilik perusahaan yang berbentuk non Perseroan Terbatas (PT),
b. Modfal saham, baik saham biasa atau saham preferen yang dijual di pasar bursa efek,
c. Pinjaman obligasi, yang diterbitkan kemudian dijual di bursa efek seperti halnya saham,
d.  Kredit Bank, baik untuk membiayai modal kerja umumnya dengan kredit jangka pendek ataupun kredit jangka panjang untuk membiayai    investasi aktiva tetap,
e.  Leasing  (sewa guna), dari bank atau lembaga keuangan non-bank. Perusahaan pemberi leasing akan menyediakan berbagai sarana/ aktiva yang diperlukan perusahaan yang menyewanya,
f.  Modal ventura, pemodal ventura atau pihak yang memberikan pinjaman modal disamping bank dapat juga lembaga keuangan non-bank, akan memberikan pinjaman modal, juga sebagai  konsultan.

    2. Sumber-sumber dari dalam perusahaan:
a.  Laba usaha yang masih ditahan atau belum dibagikan kepada pemilik, untuk sementara dapat digunakan sebagai tambahan modal usaha,
b.  Dana yang berasal dari penyusunan  aktiva yang masih belum digunakan,
c.  Dana Cadangan, merupakan bagian keuntungan yang sengaja dialokasikan untuk cadangan sesuai kebijakan managemen,

PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN MODAL USAHA

  • Untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan dan pemanfaatan modal usaha, perlu disusun perencanaan yang baik dalam:
1. Pembelian bahan baku dan penolong,
2. Pembayaran upah tenaga kerja,
3. Pembayaran biaya transpor,

  • Pengeluaran untuk biaya produksi, biaya pemasaran atau biaya umum, dan administrasi lainnya juga harus dianggarkan sebelumnya.
  • Prinsipnya pengusaha mengadakan perencanaan & pengendalian biaya memiliki 2 tujuan pokok:
1. untuk meminimalkan biaya,
2. memaksimalkan laba dalam waktu tertentu & dengan dana tertentu.

CARA MEMBUAT USULAN PINJAMAN MODAL USAHA
Proposal usulan pinjaman modal usaha:

  1. Latar belakang, (gunakan analisis SWOT)
  2. Sasaran pembeli,
  3. Keinginan berusaha,
  4. Jumlah produksi,
  5. Jenis produksi,
  6. Biaya produksi,
  7. Permodalan,
  8. Perkiraan keuntungan,
  9. Penutup.
Dilampiri:
Surat-surat a.l. : SIUP, pelunasan pajak, referensi dari perusahaan lain (debitur) terutama masalah kondite.

MACAM PEMBUKUAN SEDERHANA
Untuk mengetahui informasi keuangan perusahaan diperlukan catatan-catatan keuangan, a.l.:

  1.   Buku Inventaris,
  2.   Buku Pembelian,
  3.   Buku Penjualan,
  4.   Buku Hasil Produksi,
  5.   Buku Kas Harian,

PENCATATAN SEGALA SESUATU TENTANG KEUANGAN MODAL USAHA

  • Kegiatan transaksi penggunaan keuangan modal usaha meliputi:
1. Pembelian,
2. Penyetoran ke bank,
3. Peminjaman,
4. Pengeluaran tidak terduga,
               
LAPORAN KEUANGAN

  • Kegiatan terakhir dalam pengelolaan keuangan adalah membuat laporan keuangan.
  • Dengan laporan keuangan, akan diketahui kinerja perusahaan dalam periode buku yang sudah berjalan,
  • Bentuk laporan, terdiri atas:
1. neraca keuangan,
2. laporan perubahan modal,
3. laporan perhitungan laba-rugi usaha,

  • Laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh:
1. perusahaan,
2. kreditur,
3. investor,
4. pemerintah (dalam hal pajak)

UNDERGROUND ECONOMY

  • Underground economy (ekonomi bawah tanah) pernah menjadi salah satu penjelas mengapa ekonomi kita tidak kolaps walau krisis membuat perekonomian anjlok ke tingkat pertumbuhan minus.
  • Definisi ekonomi bawah tanah adalah aktivitas ekonomi yang tidak tercatat dalam pembukuan ekonomi resmi yang dipresentasikan oleh Produk Domestik Bruto (PDB).
  • Mengapa tak tercatat ? Apa alasannya ?  Alasan teknis: sulitnya membuat ukuran yang pasti, misalnya:
 - mengukur nilai tambah ekonomi ibu-ibu rumah tangga dalam mengasuh anak,
- membersihkan rumah hingga memasak,
- ia tersembunyi/disembunyikan (bisnis ilegal : judi, pelacuran, dan korupsi)
- ada juga yang karena potensinya yang tak disadari atau dianggap remeh (under estimate): (usaha mikro yang berputar kencang di saat krisis)        

  • Yang menarik: di seluruh dunia ekonomi bawah ini terus bertumbuh dan berkembang.
  • Patut dicatat: bahwa banyak aktivitas ekonomi bawah tanah yang justru perlu dibiarkan berkembang, bahkan perlu mendapat insentif dan perlindungan, sebab dapat menjadi katup pengaman manakala ekonomi resmi belum berjalan normal.
  • Siapakah aktivis ekonomi bawah tanah  tsb.? 
Ia adalah industri Multi Level Marketing (MLM),
- jika ditilik dari perusahaan yang menerjuninya, jelas, industri ini bagian dari ekonomi resmi,
- jika ditilik dari bagaimana jejaring mereka bergerak,  sulit mengukur seberapa besar nilai tambah ekonomi yang mereka hasilkan, Bukannya ia tersembunyi, tetapi karena geraknya yang dinamis dan ukuran-ukuran kinerjanya yang unik.

  • MLM mempunyai sumbangan intangible  (tidak dapat diraba/diperkirakan),
  • MLM menjadi salah satu alternatif pembelajaran banyak orang untuk menjadi entrepreneur,
  • Menurut Rizka Baely (seorang intrepreneur dan CEO):
Sebenarnya ada 3 pilihan cara untuk menjadi entrepreneur yaitu:
1. Mendirikan bisnis sendiri,
2. Membeli hak waralaba (franchise),
3. Bergabung dengan pada sebuah jejaring MLM,

  • Menurut Riska Baely memilih bergabung dengan sebuah jejaring MLM, sangat logis diambil oleh orang-orang yang belum siap dengan alternatif pertama dan kedua, karena berbagai alasan:
- tidak mempunyai modal (dana),
- tidak memiliki pengalaman, 
- masalah waktu,

  • Bergabung dengan jejaring MLM merupakan satu
langkah awal menjadi entrepreneur, sebuah proses mematangkan diri untuk kelak benar-benar full sebagai entrepreneur.

  • Jika menilik nilai tambah intangible sangat wajar
jika saatnya industri MLM diperhitungkan sebagai salah satu pilar ekonomi.

MENGAPA MLM ?

  • MLM adalah sebuah metode pemasaran yang khas, paling tidak bila dibandingkan dengan mereka yang terjun sebagai pemasar konvensional lain, semisal pemasar asuransi dan properti.
  • Pelaku bisnis MLM pada umumnya bergerak bukan hanya memasarkan produk, tetapi juga memasarkan jaringannya (merekrut orang untuk bergabung dalam jaringannya)
  • Pakar ekonomi mengatakan bisnis MLM adalah bisnis tentang manusia (berhubungan dengan manusia, ber- negosiasi, memotivasi orang, membangun network),
  • MLM di bawah naungan Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI),
  • Dari sisi pasar ketenagakerjaan, bisnis ini menjadi salah satu katup pengaman dari terbatasnya pasar kesempatan kerja.
  • Dari semangat kewirausahaan, masa depannya makin tidak tergantung orang lain (terutama pemerintah), dan ketika contoh-contoh sukses makin bisa ditemukan dari berbagai lapangan dan profesi, bisnis MLM makin menarik perhatian.
  • Perkembangan MLM selama ini di mana pun juga, selalu dibarengi pertanyaan kritis bahkan sikap anti. Karena banyak perusahaan MLM yang menjanjikan jalan pintas, seolah-olah sukses adalah perhara sulap dan kekayaan bisa datang tanpa keringat. Dengan janji-janji tsb. banyak orang merasa tertipu dan kehilangan uang banyak.
  • Padahal orang-orang yang sukses di MLM tak pernah menjanjikan hal seperti itu !

Bagian V. KEMITRAAN USAHA


  • Adalah kerjasama di bidang usaha ekonomis produktif antara pengusaha kecil/menengah/kooperasi dengan pengusaha lainnya yang sifatnya saling menguntungkan kedua belah pihak yang bermitra.
  • Tujuan: memperluas peluang untuk memper-lancar usaha masing-masing, sehingga kedua belah pihak saling memperoleh keuntungan.
  • Manfaat : dengan bermintra usaha, maka beberapa keterbatasan dan kesulitan dapat diatasi guna mengembangkan usaha,

BIDANG-BIDANG KEMITRAAN USAHA

  • Kemitraan dalam penambahan permodalan,
  • Kemitraan dalam bidang produksi dan teknologi,
  • Kemitraan dalam bidang penambahan peralatan,
  • Kemitraan dalam bidang pemasokan bahan baku,
  • Kemitraan dalam bidang pemasokan barang,
  • Kemitraan dalam bidang pengelolaan usaha,
  • Kemitraan dalam bidang pengemasan barang,
  • Kemitraan dalam bidang pemasaran,
  • Kemitraan dalam bidang jasa lainnya,

POLA KEMITRAAN USAHA

  1. Pola Kemitraan Inti Plasma:
Perusahaan, membina kelompok plasma dalam perencanaan, bimbingan pelaksanaan sarana produksi, pengelolaan hasil, serta pemasaran.  
2.    Pola Kemitraan Subkontrak,
Perusahaan mengerjakan sebagian pekerjaan usaha kecil/koperasi,
3.    Pola Kemitraan Waralaba:
Pola waralaba atau franchise, perusahaan kecil/ sedang/besar yang memiliki merk dagang sistem bisnis komoditi tertentu, dengan pengusaha kecil yang memperoleh hak (lisensi) penggunaannya.

4. Pola Kemitraan Keagenan:
Contohnya kemitraan antara pemilik warung sebagai agen dengan perusahaan kerupuk.

BAGAIMANA PELAKSANAAN KEMITRAAN USAHA ?
Cara menjalin kemitraan usaha dilakukan melalui  tahapan sbb.:

  • Melakukan identifikasi ke dalam tentang bidang-bidang usaha   mana yang perlu dimitrakan.
  • Melakukan identifikasi keluar untuk mencari calon mitra pembina.
  • Menyepakati hal-hal sbb.:
           a. prosedur kemitraan,
           b. kebutuhan & harapan masing-masing pihak,
c. aspek yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,
d. jaminan kelangsungan & kualitas kemitraan usaha (kesepakatan-MOU, bina kemitraan-komunikasi dua arah, negosiasi pemecahan masalah dikemudian hari)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMITRAAN USAHA

  • Faktor dari dalam (internal)
a. Faktor perlunya kemitraan usaha,
b. Tekad dan motivasi agar kemitraan usaha sukses (komunikasi yang baik, negosiasi, ketepatan waktu,ketepatan janji),

  • Faktor dari luar (eksternal)
a. Iktikad baik mitra pembina dalam melangsungkan kemitraan usaha,
b. Iktikad baik mitra pembina dalam bernegosiasi,
c. Situasi lingkungan yang mendukung (misal pihak pemerintah)

PRINSIP MENUMBUHKAN KEBERSAMAAN & SALING TERBUKA
1. Kedua belah pihak menumbuhkan saling percaya dan bersifat terbuka,
2. Kedua belah pihak berjanji harus menghargai ketepatan waktu,
3. Bagi mitra yang bertugas menghasilkan barang, hendaknya dapat menjaga mutu barang,
4. Dalam berkomunikasi maupun negosiasi, hendaknya ramah, luwes,/tidak kaku.
5. Kedua belah pihak harus saling memberikan informasi yang positif,
6. Kedua belah pihak hendaknya dapat menepati perjanjian kemitraan,
7. Kedua belah pihak harus memiliki rasa tanggung jawab,

UKURAN KEBERHASILAN KEMITRAAN USAHA

  • Kedua belah pihak mencapai kondisi saling menguntungkan,
  • Kedua belah pihak memiliki kondisi sejajar dalam negosiasi,
  • Pembina mitra secara nyata telah mengalihkan ilmu pengetahuan dan teknologi usaha kepada mitra binaannya,
  • Tampak adanya peningkatan potensi ekonomi dari pengusaha kecil/menengah sebagai mitra binaan,
  • Secara nyata tampak berkembangnya jaringan kemitraan usaha.

Bagian IV. PEMASARAN

Konsep Dasar Pemasaran  
1. Pasar:
adalah persetujuan antara para pembeli (penyewa)       dengan para penjual untuk memindahkan hak- hak miliknya atau transaksi jual/beli atas barang dan jasa, sifat dari pertukaran atau transaksi tsb.disebabkan adanya pembeli dan penjual yang potensial.
2. Pemasaran adalah suatu sistem kesederhanaan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk  merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
3. Manajemen Pemasaran:
 Adalah penganalisisan, perencanaan, dan  pengawasan program-program yang ditujukan  untuk    mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan organisasi.
Hal tsb. Tergantung pada penawaran organisasi dalam:
- memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar,
- menentukan harga,
- mengadakan komunikasi dan distribusi yang     efektif untuk: memberitahu, mendorong, dan melayani pasar.
Elemen pokok dalam konsep pemasaran  (Falsafah Bisnis):
a. Orientasi konsumen/pasar/pembeli,
b. Volume penjualan yang menguntungkan,
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan dalam pemasaran
B.  Tujuan Pemasaran
Untuk mengetahui dan memahami konsumen dengan baik, sehingga produk atau jasa cocok bagi konsumen dan bisa terjual dengan sendirinya.
SASARAN PEMASARAN
  • Target penjualan perusahaan tidak hanya dinyatakan dalam satuan produk (unit), tetapi juga dalam periode seperti bulanan, kuartalan, tahunan, dsb.
  • Salah satu fungsi pokok manager, selain perencanaan dan penerapan, adalah pengawasan/pengendalian.
  • Pengawasan rencana tahunan (annual plan control)
  • Pengawasan kemampuan mendapatkan laba (profitability control)
  • Pengawasan strategi (menyangkut produk, sumber, tujuan perusahaan)
PENGAWASAN YANG DILAKUKAN MANAJEMEN
  1. Mengetahui apa yang terjadi.
  2.  Mengetahui mengapa hal itu terjadi. 
  3. Menentukan tindakan selanjutnya.
ASPEK PEMASARAN
  • Mengetahui gambaran pasar
  • Rencana penentuan harga
  • Mengetahui potensi pembeli,
  • Menentukan lokasi
  • Distribusi
  • Pengendalian mutu produksi
  • Promosi
MENGETAHUI CALON PEMBELI
  • Salah satu tujuan pemasaran: mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang/produk pada saat mereka membutuhkan.
  • Langkah awal agar kita mengetahui calon pembeli adalah melalui “segmentasi pasar” (kegiatan membagi-bagi pasar yang sifatnya heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen)
  • Dasar segmentasi pasar:
1. Faktor demografi (umur, kepadatan penduduk, jenis                kelamin, agama, kesukaan, pendidikan)
2. Tingkat penghasilan (jenis pekerjaan, gaji/upah)
3. Faktor sosiologis (budaya, kelas sosial)
4. Faktor psikologis (kepribadian, sikap, manfaat produk)
  • Keputusan yang diambil oleh calon pembeli meliputi komponen:
                1. Jenis produk,
                2. Bentuk produk,
                3. Merk
                4. Penjualnya,
                5. Jumlah produk,
                6, Waktu pembelian,
                7. Cara pembayaran,
MEMPERKUAT PROMOSI
  • Promosi meliputi semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
  • Dalam usaha memperluas promosi, perlu diterapkan Promotional Mix:
1. Periklanan,
2. Penjualan perseorangan,
3. Publisitas,
4. Promosi penjualan,
  • Faktor-faktor dalam tata letak suatu produk:
jenis barang, luas ruang, pesaing, selera konsumen, segmen pasar, alokasi biaya.
CARA-CARA  MENARIK  PEMBELI
  • Usaha/langkah yang seharusnya ditempuh dalam menarik pembeli yaitu dengan mengembangkan strategi Marketing Mix:
1. Produk (mencakup penentuan bentuk, mutu,merk, kemasan, garansi, layanan sesudah penjualan)
2. Promosi (periklanan, penjualan perorangan,publisitas, promosi penjualan)
3. Harga (harus dipertimbangkan biaya, laba,persaingan, perubahan keinginan pasar, dll.)
4. Distribusi (harus dipilih untuk pemasaran produk/jasa: jenis produk, alokasi biaya, sistem transportasi, penyimpangan, pemilihan saluran)
PEMBERIAN PELAYANAN
  • Dalam pemasaran dikenal “pembeli adalah raja”
  • Perusahaan harus mengikat konsumen lewat pemberian pelayanan yang baik melalui penciptaan sarana komunikasi pemasaran yang efektif.
  • Pelayanan terhadap konsumen mengikuti kerangka promosi AIDA:
1. Attention (usaha untuk mendapatkan perhatian)
2. Interest (usaha untuk mempertahankan minat)
3. Desire (usaha untuk menimbulkan keinginan)
4. Action (usaha untuk perlakuan/transaksi)
MENGIKAT  PELANGGAN
  • Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memuaskan konsumen mereka secara riil, agar tetap mengkonsumsi produknya.
  • Agar produk tetap eksis di pasaran perlu diperhatikan :
1. Sistem pengiriman,
2. Performa produk/jasa,
3. Citra (brand image),
4. Hubungan harga-nilai,
5. Layanan purna jual,
6. Kinerja perusahaan,
CARA MEMENANGKAN PERSAINGAN PASAR
  • Perlu ada strategi pemasaran yang berorientasi pasar dan diharapkan dapat mengantisipasi seluruh keinginan dan kebutuhan konsumen.
  • Dalam lingkungan yang kompetitif  harus dapat diketahui melalui riset pasar sehingga perusaha-an mendapatkan informasi tentang:
1. Barang/jasa (barang konsumsi, barang industri,
2. Jalur pemasaran (pertimbangan: pasar,barang, perusahaan, perantara)
3. Harga barang,              
4. Mutu barang.

BAGIAN III. PRODUKSI

  • Produksi  adalah proses untuk menghasilkan/ menambah nilai guna barang atau jasa (out put) guna memenuhi kebutuhan pembeli atau pemakai.
  • Tujuan Produksi:

Untuk memenuhi kebutuhan pembeli/pemakai dengan memperoleh keuntungan bagi produsen dan adanya kepuasan bagi pembeli/pemakai.
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam produksi:

a.Memiliki pengetahuan dan ketrampilan membuat barang/jasa yang akan diproduksi.
b. Ketersediaan bahan baku
c. Kesiapan sarana/peralatan produksi
d.Waktu,
e. Jumlah dan mutu hasil produksi,
f. Penyimpanan,

PRODUKSI
  • Tahapan Produksi:
       1. Persiapan:
a. Rencana produksi,
b. Peralatan/Teknologi 
c. Tenaga
d. Bahan baku
e. Modal
f. Tempat penyimpanan,

2. Pelaksanaan
a. Tata kerja,
b. Perkembangan/kemajuan dan kelancaran produksi,
c. Mutu proses

3. Mengendalikan Mutu
a. Secara umum di setiap tahapan dilakukan pengendalian mutu,
b. Menguji hasil akhir barang sebelum disimpan/dijual,
c. Menggunakan pembakuan mutu, 
d. Biaya pencegahan, 
e. Biaya pengawasan mutu, 
f.  Biaya jaminan mutu,

4. Pasca Produksi
a. Mengemas untuk diangkut/disimpan dalam gudang penyimpanan,
b. Menyimpan barang 




                               
5. Hasil Produksi
Hakekat produksi adalah menghasilkan/menambah nilai guna barang atau jasa yang murah harganya dan  bermutu sehingga akan laku dijual (dan untung)  6. Tata Letak (lay out)
Tata letak adalah penataan atau pengaturan susunan semua peralatan produksi di perusahaan yang membantu kelancaran jalannya produksi sehingga membawa keuntungan bagi perushaan.

6. Gudang
Gudang adalah suatu tempat, dengan fasilitas untuk keperluan penyimpanan bahan baku atau raw material, barang jadi hasil produksi, bahan- bahan pembantu produksi, barang-barang yang diperdagangkan.
a. Gunang produksi,
b. Gudang suku cadang,
c. Gudang maintenance
d. Gudang peralatan kantor,
e. Gudang bahan mentah,
f.  Gudang “work in process”

  • Pemeliharaan
Pemeliharaan atau maintenance adalah kegiatan untuk merawat atau memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik, dan mengadakan perbaikan atau menyesuaikan/mengganti bagian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pemeliharaan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus sehingga kondisi mesin-mesin produksi sesuai dengan yang telah dijadwalkan dan selalu “running well”
  • Preventive Maintenance
Merupakan pemeliharaan dan perawatan mesin-mesin produksi secara teratur dan bertujuan:
1. Mencegah timbulnya kerusakan yang tak terduga,
2. Mencegah kondisi supaya mesin tetap berfungsi  baik,
3. Memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil,
  • Corrective Maintenance (Break down eintenance)
Maintenance baru dilakukan apabnla terjadi kerusakan-kerusakan pada mesin, atau mesin tidak dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya.